Kemana arus ini mengiring
kesana aku mengarah
bukan mauku kemana berada
hanya Tuhan saja yang tahu segala
Dimana langit menitipkan bahagia
aku cari sampai ujung dunia
tak lelah aku susuri seisi cakrawala
peluh dan darah rela kutumpah
Tuhan adil katanya
juga berhati mulia
derita manusia dikata musibah
bahagia hanyalah berkah
Dimana adilNya ketika air mata bercucuran
dimana mulianNya ketika anak manusia dijajakan
setan-setan mengoyak hati manusia
tawa iblis menggelegar kemana-mana
Tuhan itu ada
menunggu tiba saatnya
pengadilan surga
bukan oleh manusia
Sedikit tumpahan jiwa dalam bentuk kata-kata yang mengungkap sejengkal sejarah hidup dan isi hati penulis selama ajal belum (sempat) menjemput.
Selasa, 16 Desember 2008
Cinta
Berapa kali perlu ku ulang
ucapan dari hatiku terdalam
bukan gombal lelaki hidung belang
bukan juga rayuan jalang
Aku dan segenap rasaku
menitipkan murni cintaku
kusemat di jantung hatimu
tumbuhkan dengan siraman sayangmu
Bila kau tak mau
buang saja ke parit
walau kotor dan bau
dia tetap hidup
Cintaku lugu dan polos
walau tak berbalas
akan ia tetap ada
bernyali untuk dirasa
ucapan dari hatiku terdalam
bukan gombal lelaki hidung belang
bukan juga rayuan jalang
Aku dan segenap rasaku
menitipkan murni cintaku
kusemat di jantung hatimu
tumbuhkan dengan siraman sayangmu
Bila kau tak mau
buang saja ke parit
walau kotor dan bau
dia tetap hidup
Cintaku lugu dan polos
walau tak berbalas
akan ia tetap ada
bernyali untuk dirasa
Pagi Di Makam Tua
Sehelai lembut bulu angsa putih
menyentuh kulitku yang usang berpeluh
ibarat sentuhan tangan bidadari surgawi
butir embun yang datang pada Sahara
Aku rindu pada momen itu
ketika pertama aku melihatmu
binar tubuhmu diantara batu
nisan beku tanpa sudut bersiku
Andai aku lebih lama disitu
menempatkan diri didekatmu
tentu tak lagi ku merindu
atau rindu ini boleh membunuhku
Aku ingin bersamamu
seperti masa lalu
walau rindu membunuhku
asal bisa bersamamu
menyentuh kulitku yang usang berpeluh
ibarat sentuhan tangan bidadari surgawi
butir embun yang datang pada Sahara
Aku rindu pada momen itu
ketika pertama aku melihatmu
binar tubuhmu diantara batu
nisan beku tanpa sudut bersiku
Andai aku lebih lama disitu
menempatkan diri didekatmu
tentu tak lagi ku merindu
atau rindu ini boleh membunuhku
Aku ingin bersamamu
seperti masa lalu
walau rindu membunuhku
asal bisa bersamamu
Teknologi
Hari ini teknologi begitu hebatnya
semua bisa otomatis dibuatnya
komunikasi semakin mudah diguna
bak telepati layaknya
manusia bahagia sebagai pengguna
dan bangga sekali tentunya
walau sayang sekali kiranya
teknologi tak menolong dunia
dari kerusakan oleh manusia
semua bisa otomatis dibuatnya
komunikasi semakin mudah diguna
bak telepati layaknya
manusia bahagia sebagai pengguna
dan bangga sekali tentunya
walau sayang sekali kiranya
teknologi tak menolong dunia
dari kerusakan oleh manusia
Jumat, 12 Desember 2008
Kangguru Mama
Suatu hari mama bercerita untuk mengantarku tidur.
Malam ini kisah kangguru dan anaknya.
"Kangguru binatang berkantung yang suka gendong anaknya."
"Anak kangguru aman di dalam kantung mamanya..."
Imajinasiku mulai menerawang jauh di langit-langit kamar.
Aku mengkhayal kalau mama menggendongku di perutnya.
Walau mama gendut dan galak
tapi aku tahu mama sayang aku.
Mama terus bercerita dan aku mulai menguap.
"Ma.. makasih dah cerita..."
bisikku pada mama.
Mama senyum manis seperti gambar di buku cerita.
Kangguru mama yang senyum walau capek gendong anaknya.
*Dear Mom, I love u.
Malam ini kisah kangguru dan anaknya.
"Kangguru binatang berkantung yang suka gendong anaknya."
"Anak kangguru aman di dalam kantung mamanya..."
Imajinasiku mulai menerawang jauh di langit-langit kamar.
Aku mengkhayal kalau mama menggendongku di perutnya.
Walau mama gendut dan galak
tapi aku tahu mama sayang aku.
Mama terus bercerita dan aku mulai menguap.
"Ma.. makasih dah cerita..."
bisikku pada mama.
Mama senyum manis seperti gambar di buku cerita.
Kangguru mama yang senyum walau capek gendong anaknya.
*Dear Mom, I love u.
Uraikan Dengan Jelas
Apa maksud hatimu
jangan kau simpan dalam kalbu
bisikkan lembut padaku
biar aku tahu
Apa yang membuatmu pilu
ceritakan dihadapku
biar aku melihatmu
tersenyum usai sendu
Apa yang kau rindu
Beritahu aku
agar kucari tahu
dimana boleh bertemu
Uraikan dengan jelas maksudmu
apakah kau cinta aku
karena dalam titik tangismu
tak mengandung kisahku
jangan kau simpan dalam kalbu
bisikkan lembut padaku
biar aku tahu
Apa yang membuatmu pilu
ceritakan dihadapku
biar aku melihatmu
tersenyum usai sendu
Apa yang kau rindu
Beritahu aku
agar kucari tahu
dimana boleh bertemu
Uraikan dengan jelas maksudmu
apakah kau cinta aku
karena dalam titik tangismu
tak mengandung kisahku
KELUARGA GILA
Kakekku duda gila yang mengawini janda gila.
Janda gila yang punya anak gila.
Kakekku duda gila yang juga punya anak gila.
jadi, kakek dan nenek tiriku dan anak-anaknya semua gila.
Aku cucu gila yang menuliskan famili nya yang gila.
Gila sudah mengakar di generasi keluarga gila.
Walau terlihat sempurna dan bahagia,
tapi semua isi rumah ini gila.
Kakekku yang gila mati dengan wasiat tak nyata.
Nenekku belum mati menyusul suami gilanya.
Anak-anaknya semua makin menggila.
Cucu-cucunya gak kalah gila.
Kurasa karena anak-anaknya yang gila saling mengutuk dengan gila.
kasihan generasi mudanya yang jadi gila
gara-gara orang tua gila.
Janda gila yang punya anak gila.
Kakekku duda gila yang juga punya anak gila.
jadi, kakek dan nenek tiriku dan anak-anaknya semua gila.
Aku cucu gila yang menuliskan famili nya yang gila.
Gila sudah mengakar di generasi keluarga gila.
Walau terlihat sempurna dan bahagia,
tapi semua isi rumah ini gila.
Kakekku yang gila mati dengan wasiat tak nyata.
Nenekku belum mati menyusul suami gilanya.
Anak-anaknya semua makin menggila.
Cucu-cucunya gak kalah gila.
Kurasa karena anak-anaknya yang gila saling mengutuk dengan gila.
kasihan generasi mudanya yang jadi gila
gara-gara orang tua gila.
Langganan:
Postingan (Atom)