Dulu, kau menanamkan pedih dalam hatiku.
Sakitnya lagi, kau taburi luka menyayat itu
dengan kalimat
“Akan ada orang yang lebih baik untukmu nanti, bukan aku.”
Lalu kau beranjak, tanpa perduli.
Bertahun-tahun kemudian, rasa sakit itu tak
kunjung hilang.
Bukan karena aku terpaku dalam kenangan masa
lalu.
Kalimat sakti darimu saat itu, menjadi
kutukan abadi yang tak bisa kuhapus dari ingatan.
Lebih mengerikan dari bayangan masa itu
ketika langkahmu kian menjauh.
Kurasa, kau pun tak pernah memikirkan bagaimana
hidupku berjalan tanpamu.
Aku pun tak lagi pernah mendengar kabar
tentangmu.
Hanya luka ini yang tetap sama
Menjadi pengingat
Bahwa yang telah pergi, memang lebih baik
tak pernah kembali.
- Ony -
090520