Sabtu, 09 Juni 2012

Rasanya Seperti . . .

Kalau ditanya... gimana sih rasanya kalau tahu orang yang kamu sayangi itu jadian sama orang, dan kamu tahu beritanya langsung dari mulut orang itu... 


Ya, rasanya seperti tiba-tiba matahari padam, angin berhembus kencang dan petir menggelegar. Langit retak dan runtuh perlahan dan bumi bergejolak. Tapi semuanya begitu diam tanpa suara. Sementara matamu terbelalak memandangi wajahnya yang berseri-seri.

Begitu kira-kira gambaran singkat kondisi kejiwaan ketika mendengar berita sangat tidak mengenakkan dari orangnya langsung. Bukannya tidak senang, tapi kok ya tega sekali mengatakannya dengan wajah berseri-seri tanpa dosa begitu. Padahal tahu orang yang mendengarkan ini orang yang sayang betul padanya. Duh, dasar hati. Sudah disakiti berulang kali, masih saja bertahan mendengarkan kata-kata yang bikin mata perih. 

Sudah berusaha hidup lagi, tapi belum juga nafasku cukup panjang untuk berlari, jantungku sudah dicabut dari tempatnya. Diremukkan dan diinjak-injak olehnya. Pertanyaan paling menyakitkan adalah ketika ditanya tentang kehidupan pribadi. Seolah di antara kami tak pernah terjadi sesuatu. Tapi, wajahnya yang berseri-seri itu membuatku tak mampu emosi. Aku cuma bisa menjawab seadanya dengan menahan getaran di bibir, dan menampung air mata yang membuat mataku mulai berkaca-kaca. Tentu saja sambil membuang muka dan pura-pura melihat ke arah lain dari wajahnya.

Pengalaman menyakitkan oleh orang yang kita sayangi ini ternyata gak cuma terjadi pada satu orang. Banyak sekali manusia-manusia tak punya hati yang dengan leluasa melukai perasaan orang lainnya. Waktu mendengar mereka bercerita, aku baru sadar. Bukan cuma aku manusia bodoh di dunia ini, yang masih bisa dengan bangga mengatakan "Iya, aku juga pernah mengalaminya."


1 komentar:

The Best Hearth mengatakan...

Saat itu aku akan hanya tersenyum dengan hati yang terluka di satu sisi dan disisi lain merasa bersyukur. walau mata ini tak berhenti mengalirkan air namun aku cukup berlapang dada karena dia pergi bukan karena dia membenciku, tetapi karena dia terlalu mencintai orang lain dari pada aku.

yeah itu yang aku rasakan saat mantanku memutuskan untuk berhubungan dengan aku.

satu hal yang aku inginkan yaitu kebahagiannya, karena aku mencintainya dengan tulus.