Selasa, 16 Desember 2008

Sebuah Renungan

Kemana arus ini mengiring
kesana aku mengarah
bukan mauku kemana berada
hanya Tuhan saja yang tahu segala

Dimana langit menitipkan bahagia
aku cari sampai ujung dunia
tak lelah aku susuri seisi cakrawala
peluh dan darah rela kutumpah

Tuhan adil katanya
juga berhati mulia
derita manusia dikata musibah
bahagia hanyalah berkah

Dimana adilNya ketika air mata bercucuran
dimana mulianNya ketika anak manusia dijajakan
setan-setan mengoyak hati manusia
tawa iblis menggelegar kemana-mana

Tuhan itu ada
menunggu tiba saatnya
pengadilan surga
bukan oleh manusia

Tidak ada komentar: