Sabtu, 03 Januari 2009

Teguh

Hati yang tertimbun berat pikulan dunia.
Bongkahan emosi jiwa yang menekan jasad ke tanah
tanpa menyisakan ruang untuk bernafas lega.
Hati yang sanggup melewati derita, adalah hati ku
yang telah bernyali untuk mencoba

Walau jeritan perih tak mampu tembus kerasnya batu
tapi hatiku tak henti menjerit.
Bukan untuk di dengar, tapi untuk menyadarkan.
Bahwa aku masih hidup dan tengah berperang.
Bahwa air mata yang tumpah tak setimpal darah pahlawan.

Ketika semangatku pudar luntur bersama peluh dan air mata.
Mata ini akan tetap terbuka.
Menyilaukan dunia dengan keteguhan dan harapan
bahwa aku manusia biasa yang bertekad melebihi kokohnya batu karang.
Keras kepala ini bukan lagi kutukan.
Keras kepala ini memaksaku berduel menantang maut.

Tidak ada komentar: