Dingin embun pagi di kaca jendela
Pertanda pagi menjelang mata
Bulan redup remang oleh Sang Surya
Keindahan mimpi tak menjadi nyata
Sehabis malam ditelan waktu
Pagi memaksamu berlalu
disela pintu pergimu
Ada wajah sendu mengharap panggilku
Pedih aku melihat pergimu
Ingin kudekap tanpa waktu berlalu
Biar ego ini bertemu
Bahagia ini biar bersatu
Aku mengutuk pagi yang mengusirmu
Aku mengutuk malam yang cepat berlalu
Aku ingin seribu tahun mendekapmu
Aku ingin selamanya denganmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar