Senin, 12 Januari 2009

Naif

Malam ini sama seperti malam yang sudah-sudah.
Dingin... dan sendiri.
Semua pesan yang kukirim tak berbalas.
Mungkin aku satu-satunya makhluk malam yang bertahan.
Atau kemana mereka pecundang yang dulu berjanji menemaniku setiap waktu?
Aku tak lagi percaya dengan apa kata orang.
Tapi aku pun tak menyangkal, aku butuh mereka.
Bukan satu cinta yang sendiri menunggu disini.
Aku ingin ada tangan erat memeluk ku walau sesaat.
Pertemuanku yang tak lebih dari dua hari.
Tapi sanggup mengalahkan kesendirianku menantinya sepanjang ratusan malam.
Aku di pihak yang kalah.
Hati yang terlalu naif mempercayai cinta,
yang rela sakit dalam penantian daripada mencari cinta lainnya.
Aku jatuh cinta...
dan mungkin tak lama lagi,
mati oleh cinta.
Aku tak perduli itu...
Asal aku boleh mati dalam pelukan cintanya.

Tidak ada komentar: